Rabu, 25 Mei 2011

SISTEM PERNAPASAN




Bernafas
Bernafas berkaitan dengan keluar masuknya udara melalui alat-alat pernapasan.
  • Bernapas meliputi proses inspirasi (memasukkan udara) dan ekspirasi (mengeluarkan udara).
  • Udara yang dimasukkan selalu berupa O2 dan udara yang dikeluarkan berupa gas CO2
  • Masuk dan keluarnya udara tentu sangat dipenguruhi oleh PERBEDAAN TEKANAN.
  • Perbedaan tekanan itu terlihat jelas , di udara PO2 ( tekanan O2 ) nya = 160 mmHg dan tekanan O2 di Alveolus 105 mmHg maka secara difusi dipastikan O2 dari udara bergerak ke alveolus paru paru , PCO2 udara = 0,3 mmHg sedang di Alveolus = 40 mmHg ya pasti CO2 di alveolus akan bergerak ke lingkungan
  • Agar proses inspirasi dan ekspirasi itu bisa berlangsung , maka tubuh membuat pola bagaimana menciptakan perbedaan tekanan sehingga bisa terjadi difusi itu menjadi lebih cepat .
  • Pola yang dilakukan itulah yang kita sebut dengan Mekanisme bernafas. OK
Untuk dapat terlaksananya Mekanisme bernafas itu kita perlu mengenal beberapa organ tubuh diluar alat pernapasan yang berkaitan dengan proses pernapasan, diantaranya:
1. Diafraghma dan otot diafragma
Merupakan sekat rongga dada yang membatasi antara rongga dada dengan rongga perut. Rongga dada berisi paru-paru dan jantung, sedangkan rongga perut berisi lambung dan alat-alat pencernaan lainnya). Diafragma adalah organ berupa lembaran tipis yang membetasi rongga paru dengan perut. Lembaran ini berupa otot yang mampu melakukan kontraksi dan relaksasi . Jika otot diafragma berkontraksi maka diafragma datar , posisi diafragma yang datar membuat ruang paru menjadi luas dan jika relaksasi diafragma akan melengkung ke arah paru paru sehingga ruangan dada menyempit.
2. Rusuk dan Otot Antar Tulang Rusuk (OATR)
Rusuk digunakan untuk melindungi paru paru dan jantung , sekaligus merupakan tempat melekatnya otot antar tulang rusuk. otot ini akan berkontraksi atau berelalksasi saat terjadi proses pernapasan.
Mekanisme bernapas
Pernapasan manusia dibedakan atas
  1. pernapasan dada
  2. pernapasan perut.
Pernapasan dada terjadi melalui fase inspirasi dan ekspirasi yang melibatkan OATR dan Rusuk
Pernafasan Perut melibatkan diafragma dan ototnya , dan tentu tidak melibatkan OATR dan Rusuknya .
Mekanisme pernapasan dada
1. Fase Inspirasi pernapasan dada
Mekanisme inspirasi pernapasan dada sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk (muskulus intercostalis eksternal) berkontraksi --> tulang rusuk terangkat (posisi datar) --> Paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru menjadi lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara luar masuk ke paru-paru
2. Fase ekspirasi pernapasan dada
Mekanisme ekspirasi pernapasan perut adalah sebagai berikut:
Otot antar tulang rusuk relaksasi --> tulang rusuk menurun --> paru-paru menyusut --> tekanan udara dalam paru-paru lebih besar dibandingkan dengan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
mekanisme pernapasan perut
1. Fase inspirasi pernapasan perut
  • Mekanisme inspirasi pernapasan perut sebagai berikut: sekat rongga dada (diafraghma) berkontraksi --> posisi dari melengkung menjadi mendatar --> paru-paru mengembang --> tekanan udara dalam paru-paru lebih kecil dibandingkan tekanan udara luar --> udara masuk
2. Fase ekspirasi pernapasan perut
  • Mekanisme ekspirasi pernapasan perut sebagai berikut:otot diafraghma relaksasi --> posisi dari mendatar kembali melengkung --> paru-paru mengempis --> tekanan udara di paru-paru lebih besas dibandingkan tekanan udara luar --> udara keluar dari paru-paru.
Mohon diperhatikan Sebenarnya Pernafasan dada dan perut selalu sinergis dan saling mendukung , namun sering dalam soal jika pertanyaannya mekanisme pernafasan dada ya jangan gunakan diafragma , begitu sebaliknya , namun jika tidak menanyakan mekanisme tersebut secara detail maka keduanya perlu dipakai .
misal
  • Bagaimana Mekanisme Inspirasi Ekspirasi dalam bernafas ? Jawab : keduanya berkontraksi baik OATR maupun Otot diafragma sehingga rusuk terangkat dan Diafragma datar , ini membuat ruang dada membesar - paru besar - tekanan kecil - udara masuk (inspirasi) begitu sebaliknya.
Jika keduanya Relaksasi maka Rusuk turun menekan paru paru dan Diafragma melengkung ruangan paru jadi sempit tekanan besar sehingga udara diparu paru keluar
Sebagai Pedoman untuk Jawaban Soal atau pola pikir respirasi ini adalah
  1. Jika ingin memasukkan udara atau inspirasi Otot pernafasan Harus Kontraksi
  2. sebaliknya jika ingin mengeluarkan udara atau Expirasi Otot pernafasannya harus Relaksasi
  3. Jika ditanya Pernafasan Dada jangan diikutkan Otot diafragma dan diafragma begitu sebaliknya , namun jika hanya ditanya bagaiman memasukkan udara gunakan tadi pasal 1 KONTRAKSI ok
BERIKUT JUGA KAMI SAMPAIKAN CARA PERNAFASAN PERUT DAN DADA UNTUK LATIHAN
PERNAFASAN PERUT

Cara pernafasan perut dengan tidur;

  1. Tidur telentang tanpa bantal.
  2. Posisi tangan berada disamping tanpa menyentuh badan.
  3. Ujung ibu jari bertemu dengan ujung jari tengah.
  4. Bila belum mampu berkonsentrasi dengan mata tebuka maka diperbolehkan mata terpejam.
  5. Menghirup udara melalui hidung secara perlahan dan teratur serta berusaha tanpa menimbulkan suara dalam penghirupan udara.
  6. Bila sudah tidak mampu lagi menghirup udara atau perut dan dada terasa sudah terisi penuh udara, simpan didalam perut.
  7. Yakni dengan mendorong udara yang didada menuju keperut, perut dikembungkan dan dorong hingga terpusat dipusar.
  8. Tahan posisi tersebut dalam beberapa hitungan awal, bagi pemula sekitar 10 hitungan secara teratur dan berjangka.
  9. Dorong udara yang didalam perut kedada dan keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan teratur serta sehalus mungkin, berusaha untuk tidak menimbulkan suara hingga udara didalam dada terkuras habis.
  10. Ulangi hal tersebut secara berulang dan sesering mungkin dan berusaha untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan udara didalam dada.
Cara pernafasan perut dengan duduk;

  1. Duduk dilantai, akan lebih nyaman apabila langsung diatas tanah yang datar dan rata.
  2. Kaki bersila, kaki kanan dibawah kaki kiri.
  3. Ujung ibu jari bertemu ujung jari tengah dan diletakkan diatas lutut kanan bagi tangan kanan dan demikian juga dengan tangan kiri diletakkan pada lutut kiri.
  4. Kepala memandang lurus kedepan dan tegap, bila belum mampu berkonsentrasi dengan mata terbuka maka diperkenankan untuk memejamkan mata.
  5. Menghirup udara melalui hidung secara perlahan dan teratur serta berusaha tanpa menimbulkan suara dalam penghirupan udara.
  6. Bila sudah tidak mampu lagi menghirup udara atau perut dan dada terasa sudah terisi penuh udara, simpan diperut.
  7. Yakni dengan mendorong udara yang didada menuju keperut, perut dikembungkan dan dorong hingga terpusat dipusar.
  8. Tahan posisi tersebut dalam beberapa hitungan awal, bagi pemula sekitar 10 hitungan secara teratur dan berjangka.
  9. Dorong udara yang didalam perut kedada dan keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan teratur serta sehalus mungkin, berusaha untuk tidak menimbulkan suara hingga udara didalam dada terkuras habis.
  10. Ulangi hal tersebut secara berulang dan sesering mungkin dan berusaha untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan udara didalam dada.
Cara pernafasan perut dengan berdiri;
  1. Ambil kuda-kuda tengah. -Kaki kanan dan kaki kiri menyamping dengan jarak sekitar 1 meter. -Badan berada ditengah antara kedua jarak antar kaki yang meregang. -Kaki tegak lurus, sehingga masing-masing paha akan miring.
  2. Kedua ujung ibu jari tangan bertemu dan kedua ujung jari telunjuk juga bertemu, sehingga akan terbentuk seperti sebuah lambang hati, posisi tangan lurus kedepan tapi rileks.
  3. Hirup udara secara perlahan melalui hidung secara perlahan, lembut, dan sehalus mungkin serta sebisa mungkin tidak menimbulkan suara. Dan gerakkan kedua tangan melebar kesamping dengan perlahan sesuai dengan irama penghirupan udara.
  4. Bila kedua tangan telah berada pada i80 derajat, gerakan tangan menuju kesamping pinggang, dan usahakan penghirupan udara selesai ketika tangan telah sampai pada pinggang.
  5. Kepalkan tangan dan letakkan disamping pinggang dan dorong udara yang ada didada menurun menuju perut.
  6. Kembungkan perut dan dorong serta berusaha untuk memfokuskan udara kepusar.
  7. Tahan dalam beberapa lama atau hitungan(sekitar 10), untuk tahap awal. Dan berusaha untuk tingkat lanjut untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan nafas atau udara diperut.
  8. Dorong udara yang ada diperut menuju kedada dan keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan halus dan berusaha untuk tidak menimbulkan suara, dan angkat tangan didepan(seakan menempel) dada kemudian gerakkan tangan kedepan, seakan seperti mendorong secara perlahan dan halus pula.
  9. Berusaha pada pengeluaran udara yang terakhir, posisi tangan atau jari sebagaimana posisi awal ketika mengambil udara, yakni membentuk hati.
  10. Ulangi pernafasan ini secara bertahap dan berusaha untuk meningkatkan daya tahannya atau lamanya menahan udara.
  11. Bila ketika menahan udara terlalu lama sehingga tidak mampu untuk mencoba mengeluarkan udara melalui mulut, maka hirup udara melalui mulut seperlunya(sedikit mungkin), kemudian keluarkan udara didalam dada melalui mulut. Hal ini diperlukan bila terdesak, yakni karena terlalu lama menahan nafas, sehingga katup tenggorokan tidak bisa terbuka, sehingga untuk memaksanya diperlukan asupan udara baru dari luar.
  • Pernafasan perut dengan berdiri ini mungkin agak berbahaya, karena ketika terlalu lama menahan udara diperut bisa mengalami kegelapan dan pingsan sejenak, dan reflek tubuh yang tidak terkontrol.
  • Dan mungkin sang pelaku akan jatuh kebelakang bila tidak mampu mengontrol atau mempertimbangkan penahanan udara pada perutnya.
  • Pernafasan perut ini kemungkinan membutuhkan jangka waktu yang lumayan lama bila ingin menginjak pada peningkatan daya penahanan nafas, yakni mempertimbangkan kesiapan yakni sudah mampunya diri untuk menahan nafas pada perut dengan penahanan yang lebih lama.
  • Mungkin dengan meningkatnya kekuatan tubuh dari hasil pernafasan tersebut.
LATIHAN PERNAFASAN DADA

Cara pernafasan dada dengan tidur;
  1. Tidur telentang tanpa bantal.
  2. Posisi tangan berada disamping tanpa menyentuh badan.
  3. Ujung ibu jari bertemu dengan ujung jari tengah.
  4. Bila belum mampu berkonsentrasi dengan mata tebuka maka diperbolehkan mata terpejam.
  5. Menghirup udara melalui hidung secara perlahan dan teratur serta berusaha tanpa menimbulkan suara dalam penghirupan udara.
  6. Bila sudah tidak mampu lagi menghirup udara atau perut dan dada terasa sudah terisi penuh udara, simpan didalam dada.
  7. Yakni dengan mengempiskan perut dan mendorong udara dari perut kedada, sehingga terasa didalam dada udara menekan dan mendesak untuk keluar.
  8. Tahan posisi tersebut dalam beberapa hitungan awal, bagi pemula sekitar 10 hitungan secara teratur dan berjangka.
  9. Keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan teratur serta sehalus mungkin, berusaha untuk tidak menimbulkan suara hingga udara didalam dada yang telah disimpan terkuras habis.
  10. Ulangi hal tersebut secara berulang dan sesering mungkin dan berusaha untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan udara didalam dada.
Cara pernafasan dada dengan duduk;
  1. Duduk dilantai, akan lebih nyaman apabila langsung diatas tanah yang datar dan rata.
  2. Kaki bersila, kaki kanan dibawah kaki kiri.
  3. Ujung ibu jari bertemu ujung jari tengah dan diletakkan diatas lutut kanan bagi tangan kanan dan demikian juga dengan tangan kiri diletakkan pada lutut kiri.
  4. Kepala memandang lurus kedepan dan tegap, bila belum mampu berkonsentrasi dengan mata terbuka maka diperkenankan untuk memejamkan mata.
  5. Menghirup udara melalui hidung secara perlahan dan teratur serta berusaha tanpa menimbulkan suara dalam penghirupan udara.
  6. Bila sudah tidak mampu lagi menghirup udara atau perut dan dada terasa sudah terisi penuh udara, simpan didalam dada.
  7. Yakni dengan mengempiskan perut dan mendorong udara dari perut kedada, sehingga terasa didalam dada udara menekan dan mendesak untuk keluar.
  8. Tahan posisi tersebut dalam beberapa hitungan awal, bagi pemula sekitar 10 hitungan secara teratur dan berjangka.
  9. Keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan teratur serta sehalus mungkin, berusaha untuk tidak menimbulkan suara hingga udara didalam dada yang telah disimpan terkuras habis.
  10. Ulangi hal tersebut secara berulang dan sesering mungkin dan berusaha untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan udara didalam dada.
Cara pernafasan dada dengan berdiri;
  1. Ambil kuda-kuda tengah. ~Kaki kanan dan kaki kiri menyamping dengan jarak sekitar 1 meter. ~Badan berada ditengah antara kedua jarak antar kaki yang meregang. ~Kaki tegak lurus, sehingga masing-masing paha akan miring
  2. Kedua ujung ibu jari tangan bertemu dan kedua ujung jari telunjuk juga bertemu, sehingga akan terbentuk seperti sebuah lambang hati, posisi tangan lurus kedepan tapi rileks.
  3. Hirup udara secara perlahan melalui hidung secara perlahan, lembut, dan sehalus mungkin serta sebisa mungkin tidak menimbulkan suara. Dan gerakkan kedua tangan melebar kesamping dengan perlahan sesuai dengan irama penghirupan udara.
  4. Bila kedua tangan telah berada pada i80 derajat, gerakan tangan menuju kesamping pinggang, dan usahakan penghirupan udara selesai ketika tangan telah sampai pada pinggang.
  5. Kepalkan tangan dan letakkan disamping pinggang dan dorong udara yang ada didalam perut kedada.
  6. Tahan dalam beberapa lama atau hitungan(sekitar 10), untuk tahap awal. Dan berusaha untuk tingkat lanjut untuk meningkatkan daya tahan atau lamanya menahan nafas atau udara didada.
  7. Keluarkan udara melalui mulut secara perlahan dan halus dan berusaha untuk tidak menimbulkan suara, dan angkat tangan didepan(seakan menempel) dada kemudian gerakkan tangan kedepan, seakan seperti mendorong secara perlahan dan halus pula.
  8. Berusaha pada pengeluaran udara yang terakhir, posisi tangan atau jari sebagaimana posisi awal ketika mengambil udara, yakni membentuk hati.
  9. Ulangi pernafasan ini secara bertahap dan berusaha untuk meningkatkan daya tahannya atau lamanya menahan udara.
  10. Bila ketika menahan udara terlalu lama sehingga tidak mampu untuk mencoba mengeluarkan udara melalui mulut, maka hirup udara melalui mulut seperlunya(sedikit mungkin), kemudian keluarkan udara didalam dada melalui mulut. Hal ini diperlukan bila terdesak, yakni karena terlalu lama menahan nafas, sehingga katup tenggorokan tidak bisa terbuka, sehingga untuk memaksanya diperlukan asupan udara baru dari luar

ANATOMI SISTEM PERNAPASAN





A. Saluran Nafas Atas
1. Hidung
• Terdiri atas bagian eksternal dan internal
• Bagian eksternal menonjol dari wajah dan disangga oleh tulang hidung dan kartilago
• Bagian internal hidung adalah rongga berlorong yang dipisahkan menjadi rongga hidung kanan dan kiri oleh pembagi vertikal yang sempit, yang disebut septum
• Rongga hidung dilapisi dengan membran mukosa yang sangat banyak mengandung vaskular yang disebut mukosa hidung
• Permukaan mukosa hidung dilapisi oleh sel-sel goblet yang mensekresi lendir secara terus menerus dan bergerak ke belakang ke nasofaring oleh gerakan silia
• Hidung berfungsi sebagai saluran untuk udara mengalir ke dan dari paru-paru
• Hidung juga berfungsi sebagai penyaring kotoran dan melembabkan serta menghangatkan udara yang dihirup ke dalam paru-paru
• Hidung juga bertanggung jawab terhadap olfaktori (penghidu) karena reseptor olfaktori terletak dalam mukosa hidung, dan fungsi ini berkurang sejalan dengan pertambahan usia
2. Faring

• Faring atau tenggorok merupakan struktur seperti tuba yang menghubungkan hidung dan rongga mulut ke laring
• Faring dibagi menjadi tiga region : nasal (nasofaring), oral (orofaring), dan laring (laringofaring)
• Fungsi faring adalah untuk menyediakan saluran pada traktus respiratorius dan digestif

3. Laring
• Laring atau organ suara merupakan struktur epitel kartilago yang menghubungkan faring dan trakea
• Laring sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :
- Epiglotis : daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan
- Glotis : ostium antara pita suara dalam laring
- Kartilago tiroid : kartilago terbesar pada trakea, sebagian dari kartilago ini membentuk jakun (Adam’s apple)
- Kartilago krikoid : satu-satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring (terletak di bawah kartilago tiroid)
- Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago tiroid
- Pita suara : ligamen yang dikontrol oleh gerakan otot yang menghasilkan bunyi suara (pita suara melekat pada lumen laring)
• Fungsi utama laring adalah untuk memungkinkan terjadinya vokalisasi
• Laring juga berfungsi melindungi jalan nafas bawah dari obstruksi benda asing dan memudahkan batu
4. Trakea
• Disebut juga batang tenggorok
• Ujung trakea bercabang menjadi dua bronkus yang disebut karina
B. Saluran Nafas Bawah
1. Bronkus
• Terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri
• Disebut bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus)
• Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental
• Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki : arteri, limfatik dan saraf
2. Bronkiolus
• Bronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus
• Bronkiolus mengadung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi bagian dalam jalan napas
3. Bronkiolus Terminalis
• Bronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang tidak mempunyai kelenjar lendir dan silia)
4. Bronkiolus respiratori
• Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respiratori
• Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara jalan napas konduksi dan jalan udara pertukaran gas
5. Duktus alveolar dan Sakus alveolar
• Bronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar
• Dan kemudian menjadi alveoli
6. Alveoli
• Merupakan tempat pertukaran O2 dan CO2
• Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2
• Terdiri atas 3 tipe :
- Sel-sel alveolar tipe I : adalah sel epitel yang membentuk dinding alveoli
- Sel-sel alveolar tipe II : adalah sel yang aktif secara metabolik dan mensekresi surfaktan (suatu fosfolipid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps)
- Sel-sel alveolar tipe III : adalah makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan
PARU
• Merupakan organ yang elastis berbentuk kerucut
• Terletak dalam rongga dada atau toraks
• Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar
• Setiap paru mempunyai apeks dan basis
• Paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus oleh fisura interlobaris
• Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus
• Lobos-lobus tersebut terbagi lagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya
PLEURA
• Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis
• Terbagi mejadi 2 :
- Pleura parietalis yaitu yang melapisi rongga dada
- Pleura viseralis yaitu yang menyelubingi setiap paru-paru
• Diantara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernapasan, juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru
• Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfir, hal ini untuk mencegah kolap paru-paru

http://blog.ilmukeperawatan.com/anatomi-sistem-pernafasan.html