Sabtu, 31 Desember 2011

KETUBAN PECAH DINI

ASUHAN  KEBIDANAN   G1P0 A0 Uk 38 MINGGU DENGAN KETUBAN PECAH DINI

Pengkajian
Hari / tanggal : Senin, 05 Desember 2011                  jam : 09:00 wib

IDENTITAS
Nama               : Ny”S”
Umur               : 27thn
Pekerjaan         : IRT
Pendidikan      : SMA
Alamat                        : Mojokerto

Kronologis :
Klien ini adalah rujukan dari seorang bidan wilayah datang di RS SOEKANDAR tgl 5 Desenber 2011 jam 09.00 WIB, diagnosa G1P0 Ab0 UK 38 Minggu dengan KPD. Hasil pemeriksaan awal TD:120/80 mmHg , S:36,8°C , N: 110x/menit , RR: 24x/menit. Hasil pemeriksaan dalam eff. 100%, pembukaan lengkap, ketuban ( - ), presentasi kepala, UUK ki dep, tidak ada bagian yang menyertai, Hodge 3+ . Pemeriksaan amniosintesis dengan menggunakan kertas lakmus menunjukkan warna merah menjadi biru (t idak ada infeksi ).


S          : - Perut terasa mules
  - Keluar cairan jernih dari kemaluan sejak jam 04.00 WIB.
O         : K/U : baik, TD :120/80 mmHg ,S : 37 C, N : 110X/Menit, RR 24X/Menit, HIS (+) DJJ 120X/Menit ,eff. 100%, pembukaan lengkap, ketuban ( - ), presentasi kepala, UUK ki dep, tidak ada bagian yang menyertai, Hodge 3+ . Ada tanda gejala kala 2
A         : G1P0 A0 Kala II dengan KPD
P          :          
-          Memberitahu ibu hasil pemeriksaan, ibu memahami
-          Memimpin persalinan, 58 langkah
-          Memberikan penicilin, mencegah infeksi
-          Bayi lahir, jenis kelamin laki – laki, BB 3300 gram, PB 50 cm, tidak ada kelainan kongenital











Catatan Perkembangan
S          : Bayinya sudah lahir dan perut bagian bawah terasa mules
O         : K/U : baik, TD :120/80 mmHg ,S : 38 C, N : 110X/Menit, RR 24X/Menit, HIS (+)
A         : P1 A0 Kala III dengan KPD
P          :
-          Melakukan Menejemen Aktif Kala III
-          Plasenta lahir, melakukan masase pada uterus, Uterus berkontraksi
-          Memeriksa kelengkapan plasenta dan jalan    lahir , plasenta             lahir lengkap dan tidak ada             laserasi.
-          Memasukkan semua alat bekas pakai dalam   klorin
-          Memberikan bayi pada ibu, IMD  Terlaksana.











Catatan Perkembangan

S          :  Bayi sudah lahir, perut masih mules dan ari-ari sudah lahir sejak 1 jam yang lalu
O         :  K/u baik, TD 120/80 mmHg, N 80 x/mnt, S 38 °C, kontraksi baik, bayi lahir dengan    BB 3300 gr PB 50 cm, JK laki-laki, A-S 8, plasenta lahir lengkap, TFU setinggi pusat.
A         : P1 A0 inpartu kala IV dengan KPD
P          :          
-          Melakukan Observasi kala IV, hasil terlampir di partograf
-          Memfasilitasi ibu cara melakukan massase pada uterus , ibu dapat melakukan dengan baik

ASKEB TERBARU DENGAN ATONIA UTERI

I.PENGKAJIAN
                     Tanggal           : 05 – 12 – 2011
                     Jam                  : 08.00 WIB
                     Tempat            : BPS
        
A.    Data Subyektif
1.      Identitas/Biodata
Nama                : Ny. “S”                                      Nama suami        : Tn. “N”
Umur                : 29 tahun                                     Umur                   : 37 tahun
Pendidikan       : SMU                                           Pendidikan         : SPG
Pekerjaan         : IRT                                              Pekerjaan            : PNS
Suku/bangsa    : Jawa/Indonesia                            Suku/Bangsa        : Jawa/Indonesia
Usia Menikah  : 23 tahun                                       Usia Menikah        : 25 tahun
Menikah Ke  : 1                                                      Menikah Ke          : 1
Alamat            : Mojokerto                                     Alamat                 : Mojokerto

2.    Kronologis
            Ibu datang ke BPS bidan Yeni pada pukul 08.00 wib, hasil pemerikaan dalam á´“ 6cm , eff 50%, ketuban : (-), presentasi kepala, denominator UUK depan, tidak ada molase, penurunan kepala H II, tidak teraba bagian terkecil di samping janin, DJJ : 140 x/menit. Pada pukul 11.00 wib. Ibu mengeluh ingin BAB, hasil VT á´“ 10 cm, eff 100%, ketuban : (-), presentasi kepala, denominator UUK depan, penurunan kepala H III+, DJJ : 142x/menit. Pada pukul 11.05wib , bayi lahir spontan dan terjadi persalinan presipitatus. Bayi lahir normal, JK: laki-laki, BB: 3000 gr, PB: 50 cm, LK: 32cm, LD: 28cm, AS: menangis kuat, gerakan aktif (9). Plasenta lahir jam 11.15, plasenta lengkap, tidak ada selaput yang tertinggal.

            Tanggal : 05-12-20011                        jam : 11.15 WIB
S     : perut ibu lembek
O    :           k/u = cukup
·         TTV = TD :100/70 mmHg, N :95 x/menit, S :37,5 °C
·         TFU : 2 jari dibawah pusat
·         Tidak ada robekan jalan lahir
·         Perdarahan pervaginam 500 cc
·         Kandung kemih kosong
·         Setelah 15 detik placenta lahir uterus tidak berkontraksi

A         : P1A0, kala III dengan atonia uteri
P          :
1.      Menginformasikan hasil pemeriksaan,  ibu memahami
2.      Memfasilitasi informed consent, ibu dan keluarga menyetujui
3.      Tindakan untuk menghentikan perdarahan
4.       Melakukan masase fundus atau rangsangan puting susu
5.      Membersihkan bekuan darah atau selaput ketuban dari vagina dan lubang serviks
6.      Memastikan bahwa kantong kemih kosong
7.      Melakukan penatalaksanaan perdarahan dengan atonia uteri yaitu KBI selama 5 menit
8.      Observasi kontraksi uterus
9.      UC baik, tambah KBI 2 menit
10.  Mengeluarkan tangan bidan dengan perlahan
11.  Pantau kala IV

CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal : 05-12-2011                        jam : 11.25 WIB

S                 : perut ibu masih mules
O                 : k/u= baik
·         TTV = TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/menit, S: 37 °C
·         UC (+)
·         Perdarahan berkurang 150 cc
·         TFU 3 jari dibawah pusat
·          
A                : P1A0, kala IV
P                 : 1. Menginformasikan hasil pemeriksaan, ibu memahami
2. pemantauan kala IV terlampir dalam partograf

ASKEB TERBARU DENGAN KASUS HPP

ASUHAN KEBIDANAN
NY “S” PI00001 KALA IV DENGAN HPP
PENGKAJIAN
Tanggal     : 4 desember 2011                           Jam                      : 06.30 wib                    
1.            Biodata
Nama                         : Ny.”S”                    Nama               : Tn.”M”
Umur                         : 27 th                       Umur               : 30 th
Agama                       : Islam                       Agama             : Islam
Suku /Bangsa             : Jawa/Indonesia       Suku/Bangsa    : Jawa/Indonesia
Pendidikan                : SMP                        Pendidikan       : SMA
Pekerjaan                   : IRT                         Pekerjaan         : Wiraswasta
Alamat                       : Jombang                 Alamat             : Jombang          

Kronologis :
     Klien ini adalah rujukan dari seorang bidan ke rumah sakit RSUD JOMBANG  Tanggal 4 Desember 2011 jam 07:45 WIB.
     Data dari bidan, jam 06:30, T : 110/70 mmHg, S:370C, N: 88 x/ menit, RR: 24 x/menit, TFU 36cm, Puki, DJJ: 140x/menit, VT: Ø :10 cm , Effisement :100%, Ketuban (-) Jernih, Kepala Hodge III, jam 06:45, Klien melahirkan partus normal,A-S :8-9 BB:4000 Gram, PB: 50cm,tidak ada kelainan congenital , tidak dilakukan IMD, perineum: episiotomi mediolateralis sinistra, dengan derajat III, pada jam 07:00 WIB,Plasenta lahir dengan diameter 16cm,tebal ±2,5 cm, BB:500 Gram, Panjang tali pusat: 50 cm, Insersi tali pusat pada fetal : centralis, setelah plasenta lahir pada jam 07:15 terjadi perdarahan ± 500 cc.
S : darah banyak dari kemaluannya setelah 15 menit plasenta lahir.
O: KU lemah, Tensi : 110/70, S: 370 C, Nadi : 100 x/ menit, RR : 24 x/menit, konjungtiva anemis, uterus kontraksi lemah, perdarahan ± 500 cc, ada jahitan perineum.
A : PIA0 kala IV dengan HPP
v  P : - Mengobservasi Keadaan umum dan TTV, (hasil terlampir)
- Memantau jumlah perdarahan dam memberi cairan infus RL 500 cc dan pemberian oksigen 4 – 6 liter , pemberian obat ergometrin 0,2 mg IM , perdarahan 50 cc
-  Melakukan heating perineum
-  Mengobservasi kala IV . (hasil terlampir)
-  Memfasilitasi ibu pemenuhan nutrisi.
-  Memfasilitasi perawatan luka jalan lahir, ibu memahami.

CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : “Ny S”
Umur : 27 Tahun
Tanggal
EVALUASI
04-12-2011
jam:
09 :00
S : darah dari kemaluanya sudah berhenti.
O : KU lemah, Tensi : 110/80, S: 36,80 C, Nadi :88 x/ menit, RR : 24 x/menit, konjungtiva tidak anemis, uterus kontraksi lemah, perdarahan 50cc, ada jahitan perineum.
A :PIA0 dengan kala IV fisiologis
P : perdarahan berhenti, Intervensi dihentikan

Senin, 30 Mei 2011

HUBUNGAN SISTEM SARAF DENGAN REPRODUKSI WANITA

Organ kelamin luar wanita memiliki 2 fungsi, yaitu sebagai jalan masuk sperma ke dalam tubuh wanita dan sebagai pelindung organ kelamin dalam dari organisme penyebab infeksi.
Saluran kelamin wanita memiliki lubang yang berhubungan dengan dunia luar, sehingga mikroorganisme penyebab penyakit bisa masuk dan menyebabkan infeksi kandungan. Mikroorganisme ini biasanya ditularkan melalui hubungan seksual.


Organ kelamin dalam membentuk sebuah jalur (saluran kelamin), yang terdiri dari:

# Ovarium (indung telur), menghasilkan sel telur

# Tuba falopii (ovidak), tempat berlangsungnya pembuahan

# Rahim (uterus), tempat berkembangnya embrio menjadi janin

# Vagina, merupakan jalan lahir.



Alat reproduksi wanita

ORGAN KELAMIN LUAR

Organ kelamin luar (vulva) dibatasi oleh labium mayor (sama dengan skrotum pada pria). Labium mayor terdiri dari kelenjar keringat dan kelenjar sebasea (penghasil minyak); setelah puber, labium mayor akan ditumbuhi rambut.

Labium minor terletak tepat di sebelah dalam dari labium mayor dan mengelilingi lubang vagina dan uretra.

Lubang pada vagina disebut introitus dan daerah berbentuk separuh bulan di belakang introitus disebut forset.

Jika ada rangsangan, dari saluran kecil di samping introitus akan keluar cairan (lendir) yang dihasilkan oleh kelenjar Bartolin.

Uretra terletak di depan vagina dan merupakan lubang tempat keluarnya air kemih dari kandung kemih.

Labium minora kiri dan kanan bertemu di depan dan membentuk klitoris, yang merupakan penonjolan kecil yang sangat peka (sama dengan penis pada pria).

Klitoris dibungkus oleh sebuah lipatan kulit yang disebut preputium (sama dengan kulit depat pada ujung penis pria).

Klitoris sangat sensitif terhadap rangsangan dan bisa mengalami ereksi.

Labium mayor kiri dan kanan bertemu di bagian belakang membentuk perineum, yang merupakan suatu jaringan fibromuskuler diantara vagina dan anus.

Kulit yang membungkus perineum dan labium mayo sama dengan kulit di bagian tubuh lainnya, yaitu tebal dan kering dan bisa membentuk sisik. Sedangkan selaput pada labium minor dan vagina merupakan selaput lendir, lapisan dalamnya memiliki struktur yang sama dengan kulit, tetapi permukaannya tetap lembab karena adanya cairan yang berasal dari pembuluh darah pada lapisan yang lebih dalam.

Karena kaya akan pembuluh darah, maka labium minora dan vagina tampak berwarna pink.

Lubang vagina dikeliling oleh himen (selaput dara).

Kekuatan himen pada setiap wanita bervariasi, karena itu pada saat pertama kali melakukan hubungan seksual, himen bisa robek atau bisa juga tidak.

ORGAN KELAMIN DALAM

Dalam keadaan normal, dinding vagina bagian depan dan belakang saling bersentuhan sehingga tidak ada ruang di dalam vagina kecuali jika vagina terbuka (misalnya selama pemeriksaan atau selama melakukan hubungan seksual).

Pada wanita dewasa, rongga vagina memiliki panjang sekitar 7,6-10 cm. Sepertiga bagian bawah vagina merupakan otot yang mengontrol garis tengah vagina. Dua pertiga bagian atas vagina terletak diatas otot tersebut dan mudah teregang.

Serviks (leher rahim) terletak di puncak vagina.

Selama masa reproduktif, lapisan lendir vagina memiliki permukaan yang berkerut-kerut. Sebelum pubertas dan sesudah menopause, lapisan lendir menjadi licin.

Rahim merupakan suatu organ yang berbentuk seperti buah pir dan terletak di puncak vagina.

Rahim terletak di belakang kandung kemih dan di depan rektum, dan diikat oleh 6 ligamen.

Rahim terbagi menjadi 2 bagian, yaitu serviks dan korpus (badan rahim). Serviks merupakan uterus bagian bawah yang membuka ke arah vagina. Korpus biasanya bengkok ke arah depan.

Selama masa reproduktif, panjang korpus adalah 2 kali dari panjang serviks. Korpus merupakan jaringan kaya otot yang bisa melebar untuk menyimpan janin. Selama proses persalinan, dinding ototnya mengkerut sehingga bayi terdorong keluar melalui serviks dan vagina.

Sebuah saluran yang melalui serviks memungkinkan sperma masuk ke dalam rahim dan darah menstruasi keluar. Serviks biasanya merupakan penghalang yang baik bagi bakteri, kecuali selama masa menstruasi dan selama masa ovulasi (pelepasan sel telur).

Saluran di dalam serviks adalah sempit, bahkan terlalu sempit sehingga selama kehamilan janin tidak dapat melewatinya. Tetapi pada proses persalinan saluran ini akan meregang sehingga bayi bisa melewatinya.

Saluran serviks dilapisi oleh kelenjar penghasil lendir. Lendir ini tebal dan tidak dapat ditembus oleh sperma kecuali sesaat sebelum terjadinya ovulasi.

Pada saat ovulasi, konsistensi lendir berubah sehingga sperma bisa menembusnya dan terjadilah pembuahan (fertilisasi). Selain itu, pada saat ovulasi, kelenjar penghasil lendir di serviks juga mampu menyimpan sperma yang hidup selama 2-3 hari.

Sperma ini kemudian dapat bergerak ke atas melalui korpus dan masuk ke tuba falopii untuk membuahi sel telur. Karena itu, hubungan seksual yang dilakukan dalam waktu 1-2 hari sebelum ovulasi bisa menyebabkan kehamilan.

Lapisan dalam dari korpus disebut endometrium. Setiap bulan setelah siklus menstruasi, endometrium akan menebal.

Jika tidak terjadi kehamilan, maka endometrium akan dilepaskan dan terjadilah perdarahan. Ini yang disebut dengan siklus menstruasi.

Tuba falopii membentang sepanjang 5-7,6 cm dari tepi atas rahim ke arah ovarium.

Ujung dari tuba kiri dan kanan membentuk corong sehingga memiliki lubang yang lebih besar agar sel telur jatuh ke dalamnye ketika dilepaskan dari ovarium.

Ovarium tidak menempel pada tuba falopii tetapi menggantung dengan bantuan sebuah ligamen.

Sel telur bergerak di sepanjang tuba falopii dengan bantuan silia (rambut getar) dan otot pada dinding tuba.

Jika di dalam tuba sel telur bertemu dengan sperma dan dibuahi, maka sel telur yang telah dibuahi ini mulai membelah.

Selama 4 hari, embrio yang kecil terus membelah sambil bergerak secara perlahan menuruni tuba dan masuk ke dalam rahim.

Embrio lalu menempel ke dinding rahim dan proses ini disebut implantasi.

Setiap janin wanita pada usia kehamilan 20 minggu memiliki 6-7 juta oosit (sel telur yang sedang tumbuh) dan ketika lahir akan memiliki 2 juta oosit.

Pada masa puber, tersisa sebanyak 300.000-400.000 oosit yang mulai mengalami pematangan menjadi sel telur. Tetapi hanya sekitar 400 sel telur yang dilepaskan selama masa reproduktif wanita, biasanya setiap siklus menstruasi dilepaskan 1 telur.

Ribuan oosit yang tidak mengalami proses pematangan secara bertahap akan hancur dan akhirnya seluruh sel telur akan hilang pada masa menopause.

Sebelum dilepaskan, sel telur tertidur di dalam folikelnya.

Sel telur yang tidur tidak dapat melakukan proses perbaikan seluler seperti biasanya, sehingga peluang terjadinya kerusakan pada sel telur semakin meningkat sejalan dengan bertambahnya usia wanita. Karena itu kelainan kromosom maupun kelainan genetik lebih mungkin terjadi pada wanita yang hamil pada usianya yang telah lanjut.